Cerita Sex Kecanduan Gara-Gara Main Seks Sama Adikku

Cerita Sex Kecanduan Gara-Gara Main Seks Sama Adikku

Cerita Sex – Cerita Sex Kecanduan Gara-Gara Main Seks Sama Adikku, Nama Gw dian, gw mahasiswi ekonomi Kampus Pajajaran, Sejak dua th, waktu lalu, waktu di terima kuliah di Kampus Pajajaran, Gw tinggal di Bandung. Gw datang dari Sukabumi, bapak gw datang dari Bandung, sedang ibu gw asli Sukabumi. Mereka tinggal di Sukabumi. Narasi Seks Sedarah ini bercerita kisahku yang berlangsung waktu Gw kelas 1 SMU di saat Gw masih tetap tingal di Sukabumi serta narasi saat ini masih tetap selalu berlanjut hingga detik ini! maka dari itu gw ingin berbagi di website novelseks. org tau tidak jika gw selalu kecanduan ngentot sama adik kandung gw sendiri, tersebut ceritanya.

Narasi Sex Indonesia Gw anak yang paling tua dari tiga bersaudara. Gw memiliki satu adik lelaki serta satu adik wanita. Umurku berlainan 1 th. dengan adik lelakiku namu adik perempuanku lain sekali lagi 10 th.. Kami begitu dimanja oleh orangtua kami, hingga tingkahku yang tomboy serta sukai maksa juga tidak dilarang oleh mereka. Begitu juga dengan adikku yang tidak ingin disunat meskipun dia telah kelas 2 SMP.
Saat kecil, Gw seringkali mandi dengan bersama adik gw, namun mulai sejak dia masuk Sekolah Basic, kami tidak sempat mandi dengan sekali lagi. Walau bagaimanapun, Gw masih tetap ingat begitu kecil serta keriputnya penis adik gw. Mulai sejak waktu itu, Gw tidak sempat lihat sekali lagi penis adik gw. Hingga satu hari, Gw tengah asik telpon dengan rekan cewekku. Gw telpon berjam-jam, terkadang tawa keluar dari mulutku, terkadang kami serius bicara mengenai suatu hal, hingga pada akhirnya Gw rasakan kandung kemihku penuh sekali serta Gw kebelet ingin pipis. Betul-betul kebelet pipis telah di ujung lah. Cepat-cepat kuletakkan gagang telpon tanpa ada permisi dahulu sama rekanku. Gw lari menuju ke toilet paling dekat. Saat kudorong nyatanya tengah dikunci.
hallow..! Siapa didalam buka dong..! Telah tidak tahan..! Gw berteriak sembari menggedor-gedor pintu kamar mandi
Iyaaaaaaa..! Wait..! nyatanya adikku yang didalam. Terdengar suaranya dari dalam.
Tidak dapat nunggu..! Cepetan..! kata Gw memaksa.
aduhhhhhhhh….. Gw betul-betul telah tidak kuat menahan menginginkan pipis.
kreottttttt..! terbuka sedikit pintu toilet, kepala adikku keluar dari celahnya.
Ada apa sich kak? tuturnya.
Tanpa ada menjawab pertanyaannya, Gw segera nyerobot kedalam karna telah tidak tahan. Segera Gw jongkok, menambah rokku serta buka celana dalamku.
criitttttt keluar air seni dari vagina Gw.
Kulihat adikku yang berdiri di depanku, tubuhnya masih tetap telanjang bulat.
Yeahhhhh..! Sopan dikit napa kak? teriaknya sembari melotot tetaplah berdiri di depanku.
Waitttt..! Telah tidak kuat nih, kata Gw.
Sesungguhnya Gw tidak ingin turunkan pandangan mata Gw ke bawah. Namun sialnya, turun juga serta pada akhirnya terlihat deh burungnya si adik gw.
hahahahah.. Masih tetap keriput seperti dahulu, hanya saat ini agak gede dikit kataku dalam hati.
Gw takut tertangkap basah lihat kontolnya, cepat-cepat kunaikkan sekali lagi mata Gw lihat ke matanya. Eh, nyatanya dia telah tidak lihat ke mata Gw sekali lagi. Sialan..! Dia saksikan vagina Gw yang sekali lagi mekar tengah pipis. Cepat-cepat kutekan sekuat tenaga otot di vagina Gw agar cepat usai pipisnya. Tidak berniat, terlihat sekali lagi burungnya yang masih tetap belum juga disunat itu. Saat ini penisnya kok bebrapa perlahan makin gemuk. Semakin naik sedikit untuk sedikit, tapi masih tetap terlihat lemas dengan kulupnya masih tetap menutupi helm penisnya.
Sialan nih adikku. Jadi ngeliatin sekali lagi, mana belum juga habis nih air kencing..! Gw bersungut dalam hati.
o0oooo.. Seperti gitu ya Kak..? tuturnya sembari tetaplah lihat ke vagina Gw.
Eh kurang ajar Lu ya dik! segera saja Gw berdiri ambil gayung serta kulemparkan ke kepalanya.
Kletokkkk..! kepala adikku memanglah terkena jam, namun akhirnya air kencingku kemana saja, tentang rok serta celana dalamku.
Ya… basah deh rok kakak… katGw lihat ke rok serta celana dalamku.
Syukurin..! Maka dari itu janganlah masuk seenaknya..! tuturnya sembari ambil gayung dari tanganku.
Mandi sekali lagi ahh..! lanjutnya sembari menyiduk air serta menyiram tubuhnya.
Selalu dia ambil sabun serta menyeka sabun itu ke tubuhnya.
Waduh.., sialan nih adik gw! sungutku dalam hati.
Saat itu Gw bingung ingin bagaimana nih. Ingin keluar, tapi Gw jijik pakai rok serta celana dalam yang basah itu. Pada akhirnya kuputuskan untuk buka celana dalam serta rokku, lantas pinjam handuk adikku dahulu. Sesudah salin, baru kukembalikan handuknya.
Telah.., pakai saja handuk Gw kak! kata adikku.
Kelihatannya dia ketahui kebingunganku. Terlihat kontolnya mengkerut sekali lagi.
Jadi lucu sekali lagi gitu..! Hihihi..! dalam hatiku.
Gw lantas buka celana dalam gw yang warnanya merah muda, lantas dilanjutkan dengan buka rok. Terlihat sekali lagi deh memek Gw. Gw takut adikku melihatku dalam keadan sesuai sama itu. Jadi kulihat adik gw. Eh sialan, dia memanglah memerhatikan Gw yang tanpa ada celana.
kakak Memek tu memang gemuk seperti gitu ya..? kakakaka..! tuturnya sembari nyengir.
Sialan, dia mengejek vagina Gw, Dari pada culun seperti miliki lhoo..! kata Gw sembari memukul bahu adik gw.
Eh mendadak dia berkelit, wakzzzzzz..! tuturnya.
Karna Gw memukul dengan sekuat tenaga, pada akhirnya Gw terpeleset. Punggungku jatuh ke badannya. Terkena deh pantatku ke penisnya.
Iiihhh.., rasa-rasanya geli banget..! cepat-cepat kutarik badanku sembari bersungut, Huh..! kakak sich..!
kak.. kata Kakak barusan culun, bila seperti gini culun tidak..? tuturnya mengacuhkan omonganku sembari menunjuk ke penisnya.
Kulihat penisnya mulai sekali lagi seperti barusan, bebrapa perlahan makin gemuk, semakin tegak ke arah depan.
Ya.. gitu doang..! Masih tetap seperti anak SD ya..? kata Gw menghina dia.
Walau sebenarnya Gw kaget juga, ukurannya dapat jadi bertambah demikian jauh. Menginginkan juga sich tahu hingga di mana menambahnya. Iseng Gw bertanya, Gedein sekali lagi dapat tidak..? kata Gw sembari mencibir.
Dapat..! Tapi kakak mesti bantu dikit dong..! tuturnya sekali lagi.
Megangin ya..? Wisssss.., ya tidak mau lah..! kataku.
Bukanlah..! kakak simpan ludah saja diatas kontolku..! jawabnya.
Karna penasaran menginginkan lihat penis cowok bila sekali lagi penuh, kucoba ikuti pengucapan dia. Gitu doang kan..? Ingin kakak ngeludahin Anda mah. Dari dahulu Kakak ingin ngeludahin Kamu” ujarku Sialan nih adikku, Gw dikerjain. Kudekatkan kepal Gw ke arah penisnya, lantas Gw menyatukan air ludahku. Tapi belum Gw buang ludahku, kulihat penisnya telah bergerak, terlihat penisnya naik sedikit untuk sedikit. Diameternya semakin lama makin gede, jadi terlihat makin gemuk. Serta panjangnya juga jadi bertambah. bagus banget memandangnya. Geli di sekujur badan lihat itu semuanya. Tidak lama kepala penisnya mulai terlihat diantara kulupnya. Perlahan menekan menginginkan keluar. Wahh..! Bukanlah main perasaan sukaku saat itu. Gw betul-betul asik lihat helm itu perlahan-lahan keluar.
Pada akhirnya bebas juga kepala penis itu dari rintangan kulupnya. Penis adikku telah tegang sekali. Menunjuk ke arahku. Warnanya saat ini lebih merah. Gw jadi terangsang memandangnya. Kualihkan pandangan ke adikku.
Hehe… dia ke arahku. Masih tetap culun tidak..? tuturnya sekali lagi. Hehe..! Macho kan kak! tuturnya tetaplah tersenyum.
Tangannya mendadak turun menuju ke selangkanganku. Meskipun Gw terangsang, sudah pasti Gw tepis tangan itu.
Apaan sich dik..! kubuang tangannya ke kanan.
Kak..! Please kakkk.. Pegang saja kak… Tidak juga akan diapa-apain… Gw ingin tahu rasa-rasanya megang itu-nya cewek. Hanya itu saja kak.. kata adik gw, kembali tangannya mendekati selangkangan serta ingin memegang memek gw.
ehmmmm.. sesungguhnya Gw ingin jagalah image, masa ingin sich sama adik sendiri, tapi Gw juga menginginkan tahu bagaimana rasa-rasanya dipegang oleh cowok di memek! hihihii…
Inget..! Janganlah digesek-gesekin, simpan saja tanganmu di situ..! pada akhirnya Gw mengiyakan. Deg-degan juga hati ini.
Tangan adik gw lantas mendekat, bulu kemaluanku telah tersentuh oleh tangannya. Ihh geli sekali… Gw saksikan penisnya telah keras sekali, saat ini warnanya lebih kehitaman di banding dengan terlebih dulu. opppssttttt… Hangatnya tangan telah merasa melingkupi vagina Gw. Geli sekali rasa-rasanya waktu bibir vagina Gw tersentuh telapak tangannya. Geli-geli nikmat di syaraf vagina Gw. Gw jadi makin terangsang hingga tanpa ada bisa ditahan, vagina Gw keluarkan cairan.
Hihihi.. kakak terangsang ya..?
Enak aja… sama adik mah mana dapat terangsang..! jawabku sembari merapatkan selangkangan gw supaya cairannya tidak makin keluar.
Ini basah banget apaan Kak..?
Itu sisa air kencing Kakak tahuuu..! kata Gw berbohong kepadanya.
Kak… memek tu anget, empuk serta basah ya..?
Tau ah… Telah belum juga..? Gw bertandingk kelihatannya Gw inginkan kondisi itu berhenti, walau sebenarnya Gw menginginkan tangan itu tetaplah ada di situ, bahkan juga bila dapat mulai bergerak menggesek bibir memek Gw.
Kak… gesek-gesek dikit ya..? pintanya.
Tuch kan..? Tuturnya hanya pegang saja..! Gw pura-pura tidak ingin.
Dikit saja Kak… Please..!
Terserah adik saja deh..! Gw mengiyakan dengan suara malas-malasan, walau sebenarnya ingin banget tuch. Hihihi.. Habis enak sih…
Tangan adik gw lantas semakin masuk kedalam, merasa bibir vagina Gw terikut juga kedalam.
uhhhhhh..! Nyaris saja kalimat itu keluar dari mulut gw. Rasa-rasanya sangat nikmat. Otot didalam vagina Gw mulai merasa berdenyut. Lantas tangannya ditarik sekali lagi, bibir vagina Gw turut tertarik sekali lagi.
Ouughhhhhhhhh..! pada akhirnya keluar juga desahan nafasku menahan rasa nikmat di vagina Gw.
Tubuhku merasa limbung, bahuku cenderung ke depan. Karna takut jatuh, Gw bertumpu pada bahu adik gw.
Enak ya kak..?
Heeheee.., jawabku sembari pejamkan mata.
Tangan adik gw lantas mulai maju serta mundur, terkadang klitoris gw tersentuh oleh telapak tangannya. Setiap tersentuh rasa-rasanya nikmat mengagumkan, tubuh ini juga akan tersentak ke depan.
kak..! Adek juga ingin ngerasaain nikmatnya dong..!
Anda ingin diapain..? jawab gw lantas buka mata serta lihat ke arahnya.
Ya pegang-pegangin juga..! tuturnya sembari tangan satunya lantas membimbing tanganku ke arah  kontolnya.
Kupikir egois juga bila Gw tidak ikuti hasratnya. Kubiarkan tangannya membimbing tangan gw. Merasa hangat penisnya di genggaman tangan ini. Terkadang merasa kedutan di dalamnya. Karna masih tetap ada sabun di penisnya, dengan gampang Gw dapat memaju-mundurkan tanganku mengocok penisnya.
Kulihat badan adikku terkadang tersentak ke depan waktu tanganku hingga ke pangkal penisnya. Kami bertemu dengan satu tangan sama-sama memegang kemaluan serta tangan satunya memegang bahu.
Mendadak dia berkata, Kak..! Titit Adek sama memek Kakak digesekin saja yah..!
hooh Gw segera mengiyakan karna Gw telah tidak tahan menahan rangsangan didalam badan.
Lantas dia melepas tangannya dari vagina Gw, memajukan tubuhnya serta memasukkan penisnya diantara selangkangan gw. Merasa hangatnya batang penisnya di bibir vagina Gw. Lantas dia memaju-mundurkan pinggulnya untuk menggesekkan penisnya dengan vagina Gw.
ohhhhh..! Gw saat ini tidak malu-malu sekali lagi keluarkan erangan.
Dek… masukin saja..! Kakak telah tidak tahan..! Gw betul-betul telah tidak tahan, sesudah demikian lama terima rangsangan. Gw pada akhirnya menginginkan satu penis masuk kedalam memek Gw.
Iya Kak..!
Lantas dia menambah satu paha Gw, dilingkarkan ke pinggangnya, serta tangan satunya mengarahkan penisnya supaya pas masuk ke itil Gw.
Gw terlonjak saat satu benda hangat masuk kedalam kemaluanku. Rasa-rasanya menginginkan berteriak sekuatnya untuk melampiaskan nikmat yang kurasa. Pada akhirnya Gw cuma dapat menggigit bibir gw untuk menahan rasa nikmat itu. Karna telah dari barusan dirangsang, selang beberapa saat Gw alami orgasme. Vagina Gw rasa-rasanya seperti tersedot-sedot serta semua syaraf didalam badan berkontraksi.
ohhhhhh..! Gw tidak kuat tidak untuk berteriak.
Kulihat adik gw masih tetap selalu memaju-mundurkan pinggulnya dengan sekuat tenaga. Mendadak dia mendorong sekuat tenaga sampai tubuhku terdorong hingga ke tembok.
Ouughhh..! tuturnya.
Pantatnya ditekannya lama sekali ke arah vagina Gw. Lantas tubuhnya tersentak-sentak melengkung ke depan. Kurasakan cairan hangat didalam vagina Gw.
Lama kami terdiam dalam tempat itu, kurasa penisnya masih tetap penuh isi vagina Gw. Lantas dia mencium bibirku serta melumatnya. Kami berpagutan lama sekali, basah keringat menyiram badan ini. Kami sama-sama melumat bibir lama sekali. Tangannya lantas meremas payudara serta memilin putingnya.
Kak..! Kakak nungging, selalu pegang bibir bathtub itu..! mendadak dia berkata.
Wahh..! Hilang ingatan adik ya..!
Telah.., ikutin saja..! tuturnya sekali lagi.
Gw juga ikuti panduannya. Gw berpegangan pada bathtub serta turunkan badan sisi atasku, hingga batang kemaluannya sejajar dengan pantatku. Gw tahu adikku dapat lihat dengan terang vagina Gw dari belakang. Lantas dia mendekatiku serta memasukkan penisnya kedalam vagina Gw dari belakang.
uhhhhhh..! %@! #amp ; tt..! Gw menjerit waktu penis itu masuk kedalam rongga vagina Gw.
Rasa-rasanya lebih nikmat di banding terlebih dulu. Rasa nikmat itu lebih kurasakan karna tangan adikku yang bebas saat ini meremas-remas payudara Gw. Adikku selalu memaju-mundurkan pantatnya hingga sekitaran 10 menit saat kami nyaris berbarengan menjangkau orgasme. Gw rasakan sekali lagi tembakan sperma hangat membasahi rongga vagina Gw. Kami lantas berciuman sekali lagi untuk saat yang cukup lama.
Sesudah peristiwa itu, kami jadi seringkali mengerjakannya, terlebih di kamar gw saat malam hari waktu orangtua telah pergi tidur. Minggu-minggu awal, kami mengerjakannya seperti pengantin baru, nyaris setiap malam kami bersetubuh. Bahkan juga dalam semalam, kami dapat lakukan hingga 4 kali. Umumnya Gw membiarkan pintu kamar gw tidak terkunci, lantas sekitaran jam 2 malam, adik gw akan tiba serta menguncinya. Lantas kami bersetubuh hingga kelelahan.
Saat ini sesudah Gw di Bandung, kami masih tetap senantiasa mengerjakannya bila ada peluang. Bila bukanlah Gw yang ke Sukabumi, jadi dia mendatang ke Bandung untuk menyetor jatah spermanya ke memek Gw. Sekarang ini Gw mulai berani menelan sperma yang di keluarkan oleh adik kandung gw sendiri! Beginilah narasi seks sedarah yang kami kerjakan hingga saat ini!
Cerita Sex Lainnya:  Cerita Sex Aku Dipertaruhkan Judi Suamiku