Cerita Sex Hubungan Anak Les Dan Ibunya


Narasi Seks Riil Terkini Saya memiliki tetangga di diarea kosku namanya Bu Putri, ia memiliki status singgle parent dan memiliki anak satu. Narasi Seks saya ini berawal saat Bu Putri mintaku untuk memberi les privat anaknya yang namanya Esty.

Cersex Sedarah –  Esty saat ini kelas Tiga SMP, karena sebut Bu Putri Esty kurang kuat dalam pelajaran Bahasa Inggris, dan ditambahkan lagi sebenanti kembali menMasati Ujian Nasional, karenanya Bu Putri minta bantuan memberikan pelajaran tambahan pada anak wanitaya. Bu Putri benar-benar cemas jika anaknya tidak lulus dalam ujian nasional. Keinginan Bu Putri-pun saya tanggapan dan hitung-hitung buat uang tambah, hhe… mahfum namanya mahasiswa.

Kebenaran sekali mata pelajaran ini sama sesuai dgn jalur yang kuambil, So tidak ada masalah untuk saya. Singkat kata agenda privat yang sudah kami setujui, yakni jam 07.00-09.00 malam, les privat ini dilaksanakan 3x satu minggu di rumah Bu Putri. Ini benar-benar memberikan keuntungan sekali So dgn jalan Bangi saja telah tiba, hemat bensin gan, Hanya modal Bangi saja, cukup rezeki anak sholeh, hhe. Oh ya Les Privat ini sekali tatap muka 60ribu, dgn hasil begitu saya dapat menghitung pendapatan tambahanku /bulan.

Di hari itu mulai saya memberikan les privat pada Esty, awalannya semua berjalan mulus, layaknya seperti les privat umumnya. Di suatu malam sama sesuai dgn agenda, saya dateng ke rumah Bu Putri dgn tujuan memberikan les privat pada Esty. Sesampai disitu rupanya yang ada cuma Bu Putri saja saat itu, sebut Bu Putri, Esty kembali bermain dgn temannya karena ada kepentingan. Bu Putri berkata, mungkin sebenanti kembali ia akan pulang. Sekalian menanti Esty, Bu Putri-pun menyajikan satu cangkir kopi hangat dan sedikit camilan padaku. Sekalian menanti Esty kami-pun terlibat perbincangan,

” Kopinya kok di biarkan sich Mas Adit, mari silakan diminum kopinya !!! ” sebut Bu Putri.

” Oh Iya, hhe… saya minum ya Bu Kopinya ” jawabku sekalian ambil cangkir berisi kopi hangat yang berada di depanku.

” Iya Mas silakan !!! Sekrang sudah semester berapakah Mas Adit ? ” Bu Putri mengawali pembicaraan.

” Saya telah semester akhir ini Bu, Tetapi, skripsi saya belom usai, hhe… ” jawab saya malu sekalian menempatkan cangkir kopi ke atas meja kembali.

” Ouh begitu ya Mas… sebenanti kembali usai donk, hhe… Kelak kalau telah lulus, Esty gag ada yang ngajar les privat kembali donk Mas Adit ” sebut Bu Putri.

” Tenang saja sich Bu, skripsi saya masih tetap lama, dapat menjadi kelak lebih dulu Esty lulusnya dibanding aku… ” jawabku.

” Mas Adit ini dapat saja, kerasan sekali sich kuliahnya… hhe… Kuliah semakin lama memang gag ingin Nikah apa ? ” Bertanya Bu Putri mengagetkanku.

” Ah Ibu ini ada-ada saja, semua lelaki tentu ingin nikahlah Bu… lagian kuliah saja belom usai, saat iya maumikir Nikah sich Bu ? ” Jawabku.

” Kamu itu bagaimana sich Mas, kelak nyesel hlo kalau nunda-nunda Nikah… ” sebut Bu Putri memikatku.

” Tujuannya nyesel gimna Bu ? ” tanyaku ingin tahu.

” Kamu ketahui nggk sich Mas, Kawin itu sedap hlo…!! ” sebut Bu Putri.

” Kalau mikir kawinya saja sich memang sedap Bu, tetapi tanggung jawabnya-kan besar Bu, belom kembali kelak menafkahinya… hhe… ” Jawabku.

Tiba-tiba Bu Putri bangun dari tempat duduknya, dgn sesaat lantas ia duduk di sampingku. Aku-pun terkejut dgn apa yang dilaksanakan oleh Bu Putri, dan tiba-tiba ia berbisik di kupingku,

” kalau kamu ingin, kamu gag perlu mikir permasalahan tanggung-jawab, apalagi menafkahinya Mas Adit! ” bisik Bu Putri di kupingku.

Saat itu juga itu , tiba-tiba tangannya sentuh kemaluanku yang tidur dibalik celana jeans yang ku gunakan,

” Bu! kalau Esty dateng bagaimana? ” tanyaku dgn grogi dgn tindakan Bu Putri padaku.

Dengar pertanyaanku itu, Bu Putri menggerakkan tubuhku sampai terbujur di Bangku, dan menindih tubuhku lantas berbisik lagi.

” ! Semuanya sudah Ibu targetkan. Esty tidak akan pulang ke rumah malam hari ini, karena ia sedang ada aktivitas Camping di sekolahnya. Barusan sore, Esty pesan sama Bu, minta bantuan sampaikan ke kamu jika privat malam hari ini dihilangkan dulu… “Keterangan Bu itu cukup mengagetkanku. Dalam hati grogi bersatu birahi yang memikat, tiba-tiba Bu Putri yang duduk di atas tubuhku yang terbujur di atas bangku ruangan tamu itu, Bu melepas bajunya hingga payudara putih besar yang tertampung dalam Bra putih jadi panorama sangat jarang di hadapanku. Selanjutnya Bu Putri melepas rok panjang yang dia gunakan, hingga sosok tubuh wanita yang cuma tertutup oleh BH dan CD jadi panorama riil di muka mata.

Sebenarnya, saya tidak ingin sia-siakan peluang sangat jarang ini, tetapi rasa grogi dan terkejut tetap menyelimutinya hatiku. Di saat tersebut, tiba-tiba Bu Putri berusaha buka kancing celanaku dan turunkan reslitingku. Ia tersenyum padaku, lantas berkata,

” Burungmu tentu susah bernafas kalau tidak dikeluarkan…. ” katanya.

Itil V3
Dengar ucap-ucap itu, aku juga berusaha melemparkan senyumanku dan saat itu juga itu ku turunkan celana jeansku dan ku diamkan Bu Putri yang keluarkan kemaluan dari celana dalamku.
Tangkai kemaluanku yang telah tegang, langsung menyembul keluar setelah Bu Putri turunkan CDku. Beberapa saat Bu melihati dan meremas tangkai kemaluanku, lantas dia merunduk dan masukkan kemaluanku ke mulutnya. sebuah kepuasan yang tidak ketahan waktu lidah Bu Putri membelai kepala kemaluanku. Kelihatannya, saya tidak mampu meredam punjak birahi yang telah ada di ubun-ubun. Mengakibatkan, air maniku juga keluar dgn kuat isi mulut Bu yang sedang aakuik mainkan lidahnya di kepala kemaluanku.

Menyaksikan pesatnya saya capai pucuk, Bu Putri bukanlah sedih. Dia justru tersenyum dgn lelehan air mani di bibirnya. Bu Putri keluarkan tersisa air mani yang tetap ada di mulutnya dan meludahkannya ke tangkai kemaluanku. Selanjutnya dia mengulum lagi kemaluanku yang mulai menurun sepanjang beberapa saat. Dgn bibir yang tetap berlumuran air mani, Bu Putri jatuhkan lagi tubuhnya di atas tubuhku, lantas mencium bibirku. ku coba untuk membalasnya reaksinya dgn menyongsong lidahnya yang masuk ke dalam mulutku.

Saat itu juga aku-pun rasakan sebuah kesan yang hebat saat Bu Putri seolah ajak share air mani di mulutku. Saya tidak peduli dgn berbau air mani yang kecut harus masuk ke dalam kerongkonganku, yang ku sedang pikirkan hanya bagaimana triknya supaya kemaluanku dapat kembali bangun dari meninggalnya. saya coba meremas-remas payudara besar yang tetap terbungkus BH, sebuah hal yang hebat yang tidak pernah ku impikan sebelomnya. Rupanya jadi guru privat anak tetangga adalah awalnya lenyapnya keperjakaanku. Bu Putri sudah berencana ini secara prima tanpa ku kenali sebelomnya.

Mungkin sebagai seorang janda, dia rindukan enaknya waktu lakukan jalinan dgn suaminya yang sudah wafat sekitaran satu tahun yang kemarin. Setelah senang berciuman mesra di atas bangku, Bu Putri bangun dari tubuhku. Dia selanjutnya menarik celana Jeans dan CDku sampai lepas dan mintaku untuk melepas baju . ku patuhi saja kemauannya, sampai saya jadi sosok lelaki bugil dgn kemaluan yang mati bergantung. Bu Putri menggenggam tanganku dan menarikku ke arah sebuah kamar yang bisa ditegaskan ialah ruang tidurnya. Setelah ada dalam kamar, Bu Putri melepas BH dan CD putih yang dia gunakan. Selanjutnya dia berdiri di hadapanku dgn tubuh bugil. Dalam posisi berdiri, kami berciuman lagi. Lantas dia berkata padaku:

” Dit! bila kamu siap, kerjakan saja yang ingin kau kerjakan dgn Bu…. Bu akan menanti… ” begitu perucapannya yang disanggupi dgn birahi cantik.

Selanjutnya ia jalan meninggalkanku dan menghempas tubuhnya di atas tempat tidur empuk yang berada di kamarnya tersebut. Ajakan itu tidak ingin ku menyia-nyiakan dan lenyap demikian saja. Sosok tubuh wanita yang siap untuk dicicipi, mengapa tidak saya gunakan.Tanpa berpikir panjang, ku Masati tubuh Bu Putri yang sudah tersaji siap sajian agar dikonsumsi. Lantas ku mulai aksiku dari naiki tubuh Bu Putri dan mencium bibirnya. Bibir dan lidah kami sama-sama beradu dalam situasi yang penuh birahi. Sekalian terus berciuman, ku remas salah 1 payudara Bu Putri yang cukup besar dan benyek, dgn salah 1 tangan menyokong berat tubuhku supaya tidak menindih prima tubuh Bu Putri.

Kegiatan itu terus ku kerjakan, sampai pada akhirnya tangkai kemaluanku kembali terbangun dari tidurnya. Dalam situasi penuh gairah yang tidak ketahan, ku belai selangkangan Bu Putri yang banyak oleh bulu yang lebat. Ku coba untuk merayap dan masukkan jariku ke belahan di pangkal paha Bu Putri. Tidak terlampau susah untuk memperolehnya, sampai dalam beberapa menit, saya sudah sukses menenggelamkan jemari tengahku di lubang kemaluan Bu Putri. Saat selanjutnya, ku mainkan jariku di lubang yang basah itu, hingga membuat Bu Putri mendesah. Kelihatannya ia mulai rasakan kepuasan bercinta dgnku. Sebagai seorang yang tidak pernah lakukan hubungan seksual seperti suami istri, saya tidak demikian memahami apa yang harus ku kerjakan pada tubuh bugil yang saat itu sudah siap untuk ku cicipi.

Yang ada pada pikiranku hanya nikmati, dan bukan memberikan kepuasan.
Tanpa kelamaan bermain dgn benda yang baru pertama kalinya ku belai, saya mulai berpikiran untuk masukkan kemaluanku yang telah lumayan keras ke lubang kemaluan Bu Putri yang kenyal dan dikitari oleh bulu yang lebat. Saya mengubah posisi ku, lantas arahkan kepala kemaluanku ke belahan di selang paha Bu dgn tanganku. Mungkin karena statusnya yang janda beranak 1, alias bukan perawan, tangkai kemaluanku tidak terlampau susah untuk menerobos masuk ke dalam kemaluan Bu Putri.

Rasa yang ku peroleh waktu memacu lubang kemaluan Bu Putri yang lembat benar-benar tidak dapat
ku gambarkan dgn ucap-ucap. Tangkai kemaluanku yang terjepit oleh dinding kemaluan yang kenyal betul-betul memaksakanku untuk ke arah pucuk birahi. Tidak berapa lama saya lakukan hal itu, dapat ku merasai jika hembusan darahku seolah bergabung di pangkal kemaluanku. Waktu tersebut, saya makin tingkatkan tempo permainanku, sampai pada akhirnya saya tidak kuat kembali.

Ku hentakkan bokongku sekuat mungkin, hingga kemaluanku terbenam prima dalam lubang kemaluan Bu Putri dan ku merasai air maniku keluar dan isi lubang kemaluan Bu Putri.
Saya benar-benar tidak berpikiran akan karena yang mungkin terjadi dgn tertanamnya air mani di kandungan Bu Putri, terkecuali setelah tangkai kemaluanku menurun lagi dan ku jatuhkan tubuhku dari sisi tubuh Bu Putri yang basah bermandikan keringat. Bu Putri tersenyum padaku, lantas berkata,

” Gag perlu belajar lama, ya? ” sebut Bu sekalian bangun dari tempatnya.

Entahlah apa yang dia akan kerjakan, dia berdiri di atas tempat tidur lantas dia duduk di atas dadaku sekalian arahkan kemaluannya yang masih basah itu ke wilayah mukaku.

” Mainkan lidahmu, Dit! ” Sebut Bu Putri selanjutnya.

Tanpa berpikir panjang dan banyak bertanya, ku patuhi saja kemauannya, ku jilati belahan kemaluan Bu Putri yang duduk di atas mukaku. Dgn kontribusi jariku, ku membuka belahan kemaluan Bu yang kenyal tersebut lantas ku masukan lidahku sedalam-dalamnya ke lubang kemaluan Bu Putri. Tiba-tiba ku merasai cairan putih kental yang tidak lain ialah air maniku keluar lubang kemaluan Bu Putri dan masuk ke dalam mulutku. Walaupun cukup jijik, tetapi saya tidak berani memuntahkannya dari mulutku. Saya cuma meredamnya di mulutku sekalian terus mainkan lidahku di lubang kemaluan yang lebar terbuka tersebut.

Beberapa saat setelah kegiatan menjilat itu ku kerjakan untuk Bu Putri, ku coba untuk jatuhkan lagi tubuh Bu Putri ke arah tempat tidur. Waktu tersebut, kembali ku cium bibir Bu Putri sekalian keluarkan air mani yang berada di mulutku dan memasukkan ke dalam mulut Bu Putri. Bu Putri bukanlah menampik, dia justru terima serta menelat air mani yang ku mengeluarkan di mulutnya.

Malam itu, saya tidak pulang ke kosku. Saya tidak dapat tinggalkan cantiknya bercinta dgn Bu Putri, Ibu dari pelajar privateku, karena dia ialah wanita yang sudah mengambil keperjakaanku, sekalian orang yang pertama memberikan kepuasan bercinta. Malam itu, saya tidak bisa tertidur. Walaupun saya tahu Bu demikian capek dan mengantuk, tapi saya terus mengulang hubungan seksual dgn Bu. Seringkali ku paksa untuk masukkan kemaluanku ke kemaluan Bu Putri waktu dia tertidur, tapi gesekan tangkai kemaluanku pada dinding kemaluannya selalu membuat terjaga dan memberi lagi tanggapan untuk tindakan ajakanku.

Cerita Sex Lainnya:  Cerita Sex Ngentot Ketika PKL Di Hotel

Seingatku, malam itu saya lakukan hubungan seksual dgn Bu Putri lebih dari 10 kali. Karena setiap kemaluanku bangun, saya segera masukkan ke lubang kemaluan Bu. Dari pelajaran malam itu, yang berada di pikiranku hanya kemauan untuk selalu dapat rasakan kemaluan, sampai pada akhirnya saya sukses mengambil keperawanan Esty, putri Bu Putri sendiri. Karena biasanya bercinta dgn Bu Putri, Ibu dari pelajar privateku, Esty, jalinan gelap tanpa loyalitas yang sejauh ini terikat anantia kami, tercium oleh Esty. Ini terjadi saat sesuatu malam, setelah saya memberi privat di dalam rumah Esty, hujan turun dgn lebatnya.

Bu Putri merekomendasikan, supaya saya tidak perlu pulang dahulu sebelom hujan surut. Tapi rupanya hujan tidak stop sampai melalui jam 11 malam. Bu Putri merekomendasikan untuk menginap saja.
Walaupun dgn sedikit basa-basi penampikan, tapi penawaran itu ku terima dgn suka hati, dan memang itu keinginanku, mengharap dinginnya malam dgn situasi hujan deras, akan menambahkan cantik nuansa perolehan pucuk birahi dalam bercinta dgn janda beranak 1 tersebut.
Malam itu, saya cuma tidur di atas bangku ruangan tamu, karena hanya ada 2 kamar di dalam rumah Bu Putri.

Kemungkinan cuma sekadar menipu Esty yang belom tahu jalinan gelap yang ku rajut dgn Ibunya. Di atas bangku itu, saya terus mainkan jariku di HPku yang cuma tergetar bila ada SMS atau panggilan masuk, karena saya sedang SMSan dgn Bu Putri yang berada di kamarnya. Sama-sama membujuk pada udara dgn bahasa yang mengoda birahi. Setelah pastikan Esty tertidur di kamarnya, sekitaran jam 12.30 malam, Bu Putri mengirinkan SMS yang mengeluarkan bunyi,

” Dit! Ke Kamar Ibu donk, Ibu sudah pngin sekali nih !!! ”

Terima SMS itu, dgn penuh semangat, saya keluar selimutku dan bangun dari bangku lantas mengambil langkah perlahan-lahan ke kamar Bu Putri. Situasi hujan yang masih lebat memberi kelonggaran buatku, karena suara langkahku tidak akan memecahkan sunyinya malam.
Waktu saya buka pintu kamar Bu Putri, tiba-tiba Esty keluar kamarnya. Hal itu sudah pasti benar-benar mengagetkanku. Apalagi menyaksikan gestur kekagetan Esty menyaksikan gelagatku.

” Bang adit, itukan kamar Mamah, Abang ingin ngapain kesitu ? ” bertanya Esty pada saya,

Demikianlah sebut yang terkata dari gadis muda berumur 15 tahun, putri tunggal Bu Esty. Saya yang terkejut karena hampir ketangkap basah dgn dorongan birahiku, segera berusaha cari argumen yang pas untuk jawaban untuk pertanyaannya itu.

” Eeee…. ” jawabku sambil tanganku melepaskan gagang pintu kamar Bu Putri yang kebenaran sudah telanjur terbuka, sekalian terus memutar otak untuk cari argumen.

” Ini Es! barusan Abang anggap ini kamar kamu… Sebut Mamah kamu, Abang diminta menggugah kamu. Kamu diminta Mamah kamu tidur dgn Mamah, Abang diminta tidur di dalam kamar kamu… Begitu, Rin! ” Jawabku dgn bahasa yang supaya berbelit.

Esty-pun mengernyitkan keningnya beberapa saat, selanjutnya melemparkan senyumannya.

” Oo Iya, Bang! Kamar Esty di sini, Abang tidur saja di sini !!! agar Esty tidur di dalam kamar Mamah ” demikian jawab Esty sekalian masuk kembali lagi ke kamarnya dgn tujuan mungkin ambil kepentingan tidurnya.

Ku tutup kembali pintu kamar Bu Putri dgn banyak kekesalan, karena keinginan yang mencapai puncak tidak bisa terlampiaskan pada malam yang demikian memberikan dukungan ini. Dgn cara lemas, ku bergerak ke kamar Esty, dan ku saksikan Esty sudah siap tinggalkan kamarnya ke arah kamar Mamahnya.

” Silakan, Ka! ” sapa Esty mempersilakan saya untuk tidur di kamarnya.

” Karena itusih, ya Rin! ” sapaku waktu ia ke luar dari kamarnya.

Esty cuma melemparkan senyuman waktu berakhir dari hadapanku. Ku saksikan dgn selimut pada tangannya, ia buka kamar Mamahnya, selanjutnya masuk dan tutup pintu kamar Mamahnya itu. Dgn tertutupnya pintu kamar Bu Putri, karenanya sirnalah keinginan agar dapat bercinta lagi dgn Bu Putri. Malam terus berakhir, tapi saya masih tetap tidak dapat tertidur karena tidak berhasilnya mengambil peluang cantik untuk bercinta. jam 1 malam, hujan sudah stop, tiba-tiba HPku tergetar, dan ku saksikan ada SMS masuk. Saya membuka dan kubaca, rupanya Bu Putri yang mengiriminya.

” Dit! kmu psti belom tdur kn? ” tersebut bunyi SMSnya.

Dgn masuknya SMS itu, saya merasa ada sececah keinginan baru agar dapat lagi melepaskan keinginan yang terlambat. langsung ku balas SMS Bu Putri,

” Belom, Bu? bagaimana nih? saya sudah tidak kuat mo nancepin lgi. ” jawabku lewat SMS.

Tidak lama, masuk kembali balasan dari Bu Putri,

” iya, Bu jg nih ” demikian jawab Bu Putri singkat.

Dgn lincah ku mainkan jariku menyusun SMS balasan, dgn tujuan membuat taktik agar dapat memadu keinginan tanpa diketahui Esty, anak wanitanya.

” Esty dah bobo ya Bu? ” bgitu isi SMSku. ” Iya! ” jawab Bu Putri dgn singkat.

” Bu, Tititku dah bngun nih, Bu! telah gak thn mo ngntot memek Bu! ” demikian rayuanku dalam SMS berusaha ajak Bu Putri untuk lakukan lagi hubungan seksual dgnku.

” Dit! kmu tljg dlu, ya! nnti Bu ksana ” bgitulah balasan Bu.

Dgn riang ku balas SMS Bu Putri dgn dua sebut ” OK! ” Dgn semangat menggebu, ku bebaskan sluruh bajuku dan ku baringkan tubuhku di atas tempat tidur di dalam kamar Esty, putri semata-mata waygnya. Dgn rasa tidak sabar, kembali ku punya niat untuk mengirimi SMS ke Bu Putri, tapi tiba-tiba ku dengar pintu kamar dibuka dgn berhati-hati, dan ku dgn suara pintu itu kembali di tutup dgn berhati-hati. Dalam senyapnya malam yang di hias suara rintik-rintik air tersisa hujan deras, tidak ku dengar ada cara yang dateng ke arah kamar di mana saya terbujur menanti saat-saat cantik nikmati kemaluan Bu Putri yang benyek dan basah.

Tiba-tiba gagang pintu kamar mulai bergerak dan pintupun mulai terbuka perlahan-lahan. Tapi saya benar-benar terkejut, karena yang dateng bukan Bu Putri, tetapi Esty, putrinya yang baru kelas 3 SMP. Esty menempatkan jemari telunjuknya di bibir sebagai iakuarat supaya saya tidak berbicara. Saya yang telah telanjur telanjang, tidak mampu melakukan perbuatan apapun terkecuali tutupi tangkai kemaluanku yang telah keras dgn guling yang berada di sampingku.

Setelah tutup lagi pintu kamar dgn berhati-hati, Esty mengambil langkah ke arahku, dan duduk di sampingku lantas menarik guling yang tutup kemaluanku. Dia selanjutnya memegang tangkai kemaluanku dgn kuat, hingga nyaris membuatku berteriak. Esty menMasatkan mukanya ke hadapanku dan dgn suara berbisik, Esty berkata,

” Jadi sejauh ini, Abang dibayarkan tidak cuma untuk memberi privat saya ya? “” Maaf, Rin! Abang… bukan demikian! kamu tidak mengerti… ”

” Abang gag perlu berbohong! Esty telah baca semua SMS Abang di HP Mamah… ”

” Apa? menjadi yang ….. ”

Belom usai saya menjawab,

” Iya! yang balas SMS Abang itu Esty ! ”

” Maafkan Abang, Es! Abang gag ada tujuan begitu… ”

” Sudah dech! Abang gag perlu bohong… Mengapa Abang lakukan ini dgn

Mamahku!? ”

” Rin! bukan tekad Abang, Rin! Abang gag tahu mengapa ini sampai terjadi…!! ”

” Bang! Awal hari ini, Esty gag ingin privat kembali sama Abang… Esty sedih sama Abang! ”
Dengar kekesalan Esty itu, ku dekap tubuh Esty dan ku ciumi bibirnya, tapi Esty tidak bereaksi menantang, apalagi berteriak. Ku jatuhkan tubuhnya ke arah tempat tidur sekalian terus ku ciumi bibirnya. Ku tahan pergerakan ke-2 tangannya dgn ke-2 tanganku, dan ku tindih tubuhnya supaya ia tidak lagi mampu bergerak. Rasakan Esty yang tidak bereaksi menantang pada aksiku, dan condong pasrah, saya hentikan kecupanku dan ku lihat muka Esty. Tapi yang kelihatan dari mukanya bukan kekesalan. Esty malah melempar senyumnya padaku,

” Ada apakah ini? ” pikirku dalam hati.

” Setubuhi Esty, Bang! tetapi jangan hamili Esty! ” tersebut kalimat yang terkata dibalik senyumannya.

Aku juga suka dengar kalimat tersebut. Tanpa berpikir panjang, ku bebaskan semua baju yang tutup tubuhnya, dimulai dari babydol yang dikenainya, sampai BH dan CDnya. Terlihat di depanku sosok tubuh kecil yang cukup secara langsung dgn buah dada kecil yang montok. Selangkangan Esty yang cembung dgn rambut ikal tipis yang tumbuh di atasnya, sebuah pemadangan baru yang benar-benar cantik buatku.

Saya tidak ingin melewati peluang untuk rasakan bagaimana enaknya kemaluan seorang perawan berumur 15 tahun. Tanpa menanti semakin lama, langsung ku angkat ke-2 Banginya, hingga selangkangannya lebar terbuka. Kelihatan terang belahan kemaluan Esty yang cuma seperti lipatan kulit berwujud garis lempeng. Tidak kelihatan disitu ada lubang untuk masuknya kemaluanku yang siap tempur. Tanpa berpikir panjang, langsung ku tujukan kepala kemaluanku ke belahan yang masih sangat dekat tersebut. Dgn ke-2 tangannya, Esty menggenggam Banginya yang lebar terbuka ke atas.

Dgn kontribusinya itu, saya dapat memakai jariku untuk buka belahan kemaluan Esty. Dapat ku saksikan didalamnya daging yang cukup basah warna merah muda, dan secara langsung ku tusukkan kepala kemaluanku di selang belahan yang terbuka tersebut. Dgn sedikit memaksakan, kepala kemaluanku sukses menerobos lubang kemaluannya yang sangat terasa sempit.

Saya terus menekan supaya kemaluanku dapat masuk prima ke kemaluan Esty, tetapi usaha itu harus ku kerjakan dgn perlahan-lahan. Saya harus ulur tarik supaya cairan kemaluannya membasahi semua tangkai kemaluanku. Tanpa cara tersebut, Kemaluanku tidak dapat dipaksakan masuk. Simak juga: Cerita Seks Asli Kepuasan Seorang Mahasiswi

Dikit demi sedikit, tangkai kemaluanku makin dalam masuk ke dalam lubang kemaluan Esty yang benar-benar sempit, hingga kemudian 1/2 tangkai kemaluanku sudah sukses masuk. Dalam posisi kemaluan yang 1/2 menancap di selangkangannya, ku jatuhkan tubuhku di dadanya. Ku capai bibirnya dan coba menciuminya, ku remas payudara montok yang masih ranum itu, kadang-kadang ku jilati pipi, kuping, leher dan kadangkala turun ke payudaranya. Esty terpejam dan kadang-kadang berdesis, kelihatannya dia nikmati belaian yang lidahku di leher dan payudaranya. Bahkan bisa saja dia lupakan jika kemaluanku baru 1/2 masuk ke dalam lubang kemaluannya.

Menyaksikan kondisi itu, ku setumpukan tubuhku di atas siku yang ada di ke-2 segi tubuhnya dan ku pegang kuat pundaknya. Dgn terus menjilat-jilati payudaranya dan kadang-kadang mengecup puting susunya, kembali ku pacu lubang kemaluannya yang sangat dekat dan kesat. Terus ku coba dan ku coba, walau ke-2 pundaknya sudah ku pegang kuat, tapi tetap pacuan yang ku kerjakan untuk menerobos lubang kemaluannya cuma dapat masuk dgn perlahan-lahan.

Pada akhirnya ku memutuskan untuk konsentrasi pada usaha untuk masukkan kemaluan ke lubang kemaluannya. Saya turun dari tempat tidur, dan tarik badan Esty ke segi tempat tidur tersebut. Dgn posisi berdiri disebelah tempat tidur, kembali ku tujukan kemaluanku yang sedikit ku basahi dgn air liurku ke lubang kemaluannya. Kemaluanku kembali cuma dapat masuk 1/2 ke lubang kemaluan Esty, tetapi dgn posisi berdiri, saya dapat meredam ke-2 pahanya supaya tubuhnya tidak bergerak meng ikuti setiap pacuanku. Usahaku pada akhirnya tidak percuma, karena dgn posisi itu, saya dapat semakin cepat menerobos lubang kemaluan Esty dgn prima.

Dalam posisi terbenam prima, saya mjatuhkan tubuhku ke dada Esty dan bergulir supaya posisi Esty di atas. Ku dekap tubuh Esty dan ku coba menarik keluar kemaluanku dari lubang sempit yang basah itu, lantas mendorongnya masuk kembali. Seringkali ku kerjakan itu, saya mebali bergulir, hingga posisiku mebali di atas. Waktu tersebut permainan sebenarnya diawali.

Kemaluan Esty kelihatannya sudah mampu menyesuaikan dgn benda tumpul yang menerobos lubang kemaluannya. Rapatnya lubang kemaluan Esty memberi kepuasan yang hebat yang tidak pernah ku merasai waktu bercinta dgn Bu Putri. dinding kemaluan Esty seolah mencengkeram kuat tangkai kemaluanku, sama persis waktu seperti pertama Esty mencengkar kemaluanku dgn tangannya.