Cerita Sex Baru Kenal Minta Ditiduri

Cerita Sex Baru Kenal Minta Ditiduri

Cerita Sex – Cerita Sex Baru Kenal Minta Ditiduri, Sebut saja nama saya Ari (cover). Sekarang saya belajar di semester YK pertengahan. Saya memiliki wajah tampan dan memiliki berat badan yang setara dengan tinggi badan, sekitar 171 cm. Dan penis yang ukurannya bisa mengerang nafsu para cewek gila SEX. Saya orang gila seperti ngesex, sering saya melakukan masturbasi (baik dengan sabun, body lotion, tangan kosong), tapi saya mengaturnya sedemikian rupa sehingga saya tetap fit.

Hobi saya sedang menonton BF sambil membelai penis yang tidak sabar untuk menghilangkan sperma. Setiap hari ayam saya harus diolah dengan cara membelai dan mengocok lembut dan lancar (jangan sampai keluar) agar tetap dalam kondisi ready stock. Saya mengeluarkan sperma biasanya pada saat menonton BF, saya telanjang saat berbaring, penis saya di usia menjadi tegang dan seimbang dengan goyangan lembut di batang penis saya, biasanya penisku di antara telapak tangan dan kawan saya – bolak-balik. Arah kanan dan kiri berbeda arah.

Wow .. sangat bagus, dan saat aku sampai orgasme, aku lalu mencari adegan waktu ceweknya di cowok di lantai bawah, dan cewek itu dengan liar memutar vaginanya ke ayam anaknya. Lalu aku sampai di atas dan aku mempercepat kocokan itu dan datang, “Crooottt .. ah .. ccrroot ..”

Spit sperma saya sampai 4-5 kali, dan wow .., tubuh saya lemas, dan saya tertidur telanjang, dan sperma di mana-mana (di dada, paha, karpet, tangan dan bantal).

Pemandangan seks yang mengesankan bagi saya, saat saya meminjam CD BF ke salah satu rental VCD di daerah Yogya. Pinjam CD BF ini rutin saya seminggu sekali, dan pinjam minimal 5 VCD (puas nek ..). Saat aku memasuki persewaan, terlihat seorang penjaga menaiki cowok dan cewek, lalu aku mendatangi cowok itu (mengetahui apakah cewek itu kucingnya agak pemalu).

“Mas .., penuh ..” kataku sambil melepas helmnya dan duduk di kursi yang sudah disiapkan.

“Oh ya..,”

Tak lama kemudian pria itu mengambil sebuah folder merah yang berisi pilihan gambar CD BF dengan nomor pesanan.

Sejenak aku mengambil BF dari halaman pertama, sambil mencuri tatapan gadis yang sedang membaca novelnya, tahu itu sepi, jadi mereka bisa santai, kulihat gadis di sana yang masih muda. Ya sama dengan saya, mungkin tingginya tidak terlalu tinggi, sekitar 158 ?? cm, dan berat badannya sekitar 54 kg. Yang membuat saya kehilangan pandangannya adalah ukuran dadanya yang cukup besar dan menggantung dengan bebas di bawah kaos ketat. Nah .., ini adalah pepaya besar dan kenyal dan empuk jika mengisap putingnya, hanya tahu ukuran 36B, yang terus jika penis ini tidak naik.

Ayam saya lagi pemanasan, ya .. tegang-agak tegang selain dari hasil picky CD dengan gambar bugil plus anugerah susu gemuk itu.

Tiba-tiba pria itu berkata, “Yang mana Mas?”

Saya menjadi kaget, mengganggu perhatian saya terhadap susu gemuk, “Oh .., iya .. ini nomor 27, Mas ..”

“O .., Rin .. nomor 27 ..”

Segera gadis itu berdiri dan berpaling untuk mencari CD BF no. 27.

Wow .., ternyata dia punya pinggul yang oke, tidak kalah bokong super menonjol. Aku terus mengamati celah keledai gadis itu sehingga aku tahu nama Rina. Lubang pantat Rina terlihat jelas, saat ia memakai celana ketat.

“Oh .. tidak, kelurar ..” kata Rina sambil duduk kembali.

Lalu aku tidak malu untuk duduk di dekat Rina biar ku jelaskan nomor berapa yang ingin aku pinjam.

“Tunggu Mbak .., nomor 13 ini bukan ..?”

“Saya mencari sebentar ..”

Rina lalu berdiri lagi dan memunggungi saya. Dia mencari dari atas ke bawah, setelah dipijat panjang, dia menemukan nomor 13.

“Ah .. Mas ini benar-benar ..”

“Oh ya..,”

Saya kemudian memeriksa CD-nya, saya melirik susu gemuk itu. Memang jika semakin dekat tonjolan susu rina ini semakin jelas, putingnya tampak menonjol di tengah gundukan payudaranya. Rina mengerti bahwa aku memperhatikan susu itu.

“Mas .., dimana lagi .. Kok begitu tertegun ..!”

“O .. ini Mbak .., nomor 40,” Saya kaget tiba-tiba diingatkan seperti itu.

Dengan sengaja saya memerintahkan nomor yang diikatnya, sehingga Rina bisa membelokkan belakangku. Rina berdiri, dan ternyata dia langsung mencari dari barisan paling tengah, otomatis dia sedikit menungging. Wow .., pemandangan baru ini tak kalah mendebarkan deh .. Pantat dan belahan Rina benar-benar asli dan oke sama sekali, melihat selkangannya agak menjorok ke gundukan tempat vagina berhenti. Wow .. ayam saya tidak sadar akan pengaruh tegak setengah lurus pantat Rina yang gemuk.

“Ini Mas .., nomor 40 ..”

“Oh .. iya .. mbak semua 45, 50, 49 deh …”

Biarkan dia menunggu sebentar, dan aku bisa menikmati belahan otak Rina yang kental, dan melihat sekilas vagina yang ditutupi oleh celana ketat Rina.

“Ini Mas .., 45, 50, 49 sana lagi.”

“Ini cukup Mbak ..”

Aku cek, mungkin CD itu tergores atau tidak.

“Masnya sering pinjem BF disini ya ..?”

“Ya .. lumayan sih .., kalau gak semingggu dulu baru disini ..”

“Emmhmm .. rutin ya .. suka nonton BF ya .. Mas ..?”

“Iya .., kalau lebih perlu idle aja, lagi bete nih ..!”

“Seberapa keren .. kenapa ..?”

Saya mulai bergaul dengan Rina, dan jika saya tidak memiliki beruang lagi, saya yakin dia sudah mengerti masalah seksnya.

“Ya .. kalau gak dikeluarin bisa pusing ya ..!”

“Ha .. ha .. nih .. outin aja ..!” Kata pria yang berada di sebelah Rina, ternyata dia mendengar pembicaraan saya dengan Rina.

“Lah .. iya .., makan saja aku pinjam BF ini, stimulator ..”

Setelah itu saya pulang ke rumah dan menyalakan komputer dan nonton BF, jangan lupa saya telanjang dan siapkan handuk kecil untuk sperma saya kemudian menyembur dan body lotion sebagai pelumas. (Khayalan pangkal paha di vagina gadis itu) Dan pada hari itu saya menghabiskan waktu dengan pesta masturbasi di kamar saya, enak dan puas.

Kemudian keesokan harinya saya mengembalikan CD BF. Sesampainya di depan rental X ini, tampilannya sangat sepi, lalu saya masuk dan ternyata saya hanya melihat orang-orang yang berjaga-jaga.

“Mas, ini CD!”

“I .. iya .. Se .. blah ya .., tang .. gung ..” sambil terengah-engah terengah-engah.

Saya menduga orang ini mengapa, dia duduk dan tangannya memegang kursi dengan kencang dan dia melihat ke bawah.

“Ya .., tung .. gu ya .. Mas .. Ah .. ye .. ter .. kita ..” tidak lama pria itu bergetar, dan, “aku .. untuk .. keluar .., ah. . Ah ah .. ”

Setelah itu tak lama kemudian keluar seorang gadis dari bawah kursi pria itu, nah .. ternyata Rina. Penampilan sperma ada di mulut Rina dan sebagian rambutnya.

“Halo Mas .., CD backin ya ..?” Rina menyapa dengan santai.

“E … saya .. iya.”

Rina lalu menuju ke kamar mandi yang terletak di belakang rental X. Rina masih berpakaian lengkap, oo .. ternyata dia hanya mengkaraoke barang kelamin pria.

“Ya Mas, apa yang bisa saya bantu ..?” Katanya pria baru yang puas dengan Rina melalui mulut binalnya, sambil berdiri dan meletakkan penisnya masih basah karena sperma yang keluar terlalu banyak.

“Yeah .. inilah CDnya.”

“Oh .., sebentar, Mas ..”

Orang ini sedang memeriksa CD jika ada yang tergores atau tidak.

Lalu aku mencoba menanyai sesuatu tentang mas ini, aku menjadi yakin bahwa rental ini benar-benar xxx.

“Mas maaf iya .. mau tanya.”

“Ya kenapa..?”

“Itu …” sebelum aku selesai berkata, “Oh .., itu Rina tanya sama sama kontol ini, kok kok biasa kok, nih nyantai aja.”

“O .., jadi siapapun bisa ya ..?”

“Bisa aja, kalau cuma lisan, kocok kontol, emut dick dan coax aja.”

“Kalo .., maaf ya Mas .., kalo nge-sex benarkah bagaimana ..?”

“Ya, tanya aja ama rina, temennya banyak kok, dia sangat senang berhubungan seks ya .. kanenak sih kok.”

“Jadi kalau masturbasi disini bisa ya ..?” “Kalau itu pelanggan BF sering Mas Si Rina tuh yang sering ngocokin cowok kontol ya .., kalau Rina tidak capek aja dan lagi ‘MUT’.”

Dan tak lama kemudian Rina kembali dari kamar mandi, sepertinya dia hanya mengecat rambutnya, mengetahui sperma yang menusuk pria penjaga sewaan itu.

“Halo Mas Pinjem BF lagi ..?”

“Oh tidak.”

“Rin .., ini mas mo kenalan ama kamu lebih dalam ..” kata pria rental X itu.

Saya kaget kalau orang bilang seperti itu, “iya mbak .., mungkinkah ..?”

“Ini Rin .., Mas mo ini mengalahkan binalmu, kamu mau gak ..?”

“Bisa ..” kata Rina sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

“Iya .. aku sudah diajak ke atas aja Rin .., biar aku tunggu rentalnya.”

Wow .., saatnya untuk menguji bujukan saya, penis saya belum lama bertemu dengan teman terbaik vagina.

Lalu Rina dan aku menaiki tangga ke lantai dua, dan Rina membawa CD BF dari rental. Sesampainya di sebuah ruangan, Rina mengajak saya duduk di tempat tidur yang cukup besar juga. Rina kemudian mengunci pintu, dia meletakkan handuknya di kursi dan menyalakan TV dan CD player, dan memutar CD BF dengan volume yang cukup keras. Segera terdengar erangan nafsu, dan adegan bug yang telanjang, ini membuat adu tidak sabar saya melihat tindik tubuh Rina. Rina kemudian membuka lebar jendela lebar, sehingga suasananya lebih alami.

“Gimana Mas, e .. namamu siapa sih ..?”

“Aku Ari, kamu pasti Rina ke ..?”

“Bagaimana Anda tahu..?”

“Ya .. tau dong ..,”

Tidak lama setelah Rina mendekati saya, dan duduk di sampingku, dan tangan kanan Rina tidak lagi memegang pangkal pahaku yang masih terbungkus celana celana, dibelai dan kadang diremas.

“Ari suka seks ya ..?”

“Ya, Ah .. kamu pintar seks ..!”

“Ah .., siapa bilang ..?” Sambil masih mengocok pangkal pahaku, dan aku masih pasif merasakan gesekan tangan Rina.

“Ya, ah .., hemmm .., kata Mas di bawah.”

“Ooo, Mas Ucok sih ..,”

Sekarang Rina duduk di depanku, dan berjongkok, tangannya masih menggoyang pangkal paha tegangku.

“Ar .., sudah buka ya ..? Biarkan penismu tidak disiksa oleh CD mu, biar ngacengnya sempurna.”

“Ya .., sudah .. buka saja ..”

Rina perlahan membuka celanaku dari ikat pinggangku sampai aku membuka ritsletingnya, setelah celana saya terbuka, aku mengangkat pantatku untuk memudahkan Rina melepaskan celananya, dan sekarang aku hanya menggunakan CD biruku, dan bajuku masih ada. menggunakan. Lemparkan celana di kursi dan Rina mulai duduk kembali di pangkuanku, dan aku masih duduk di tepi tempat tidur X.

“Hemmm .., ah … kontol kamu nampak besar juga Ar ..,” kata Rina saat ia membelai naik turun penisku masih terbungkus CD.

“Ah .. iya .. hem .. oughg .. kamu ..” erangan itu tidak bisa goyah lagi, ditambah erangan dari CD BF yang dinyalakan oleh Rina pun menambahkan suasana panas di ruang rental X.

Rina perlahan membuka CD-ku, dan ada selada pangkal pahaku yang menunjukkan seperti sebuah rudal yang siap lepas kendali.

“Wah .., Ar … penismu juga nih ..” sambil masih tersendat naik turun temanku, “kamu nekat nih .. bagaimana banget banget .. susah banget ..,”

“Ah .., te .. rus .. rin .. don .. berhenti ..!”

Rina mulai gemetar keras, cepat, dan tiba-tiba perlahan, nyaring, perlahan lagi. Wow .. ini membuat saya jadi gangguan, ternyata ahli Rina juga membuat pria mengambang, hampir saya keluar tapi saya tetap bertahan.

Kemudian Rina mulai mengocok pangkal pahaku dengan tangan kirinya dan tangan kanannya membelai telur itu. Wa .., ini enak, lucu bagaimana ya ..! Terkadang ia menusuk anusku dengan telunjuk kanannya.

“Ah .. nih .. te .. rus .. Rin .. kamu .. ahlinya deh ..!”

Sekarang Rina mulai dengan mulutnya, perlahan memasukkan penisku ke mulut binalnya.

Saat memasuki mulutnya, “Ah .., hemmm .. kamu .. ah …”

Aku mengangkat pantatku sedikit, geli dan baik, yang lain melakukan masturbasi.

Cerita Sex Lainnya:  Cerita Sex Anak SMU Tetanggaku

Perlahan Rina mengibaskan penisku dengan mulut dan lidahnya yang hidup.

“Ha .., ough .., ehmm .., kamu .. te .. rus ..” Aku memegangi rambutnya, aku menarik kepalanya untuk mengatur kocokan mulutnya di penisku.

“Ehhmm .., Eh .. em ..,” suara Rina penuh dengan batangku.

Segera dia menarik napas, dan mengeluarkan penisku dari mulutnya.

“Ah .., hemm .., kamu sangat kuat Ar .. Biasanya anak laki-laki kalau diatung sedikit dikit sudah keluar ..”

Kemudian dia terus menghirup telur saya, dan melepaskannya sampai dia berkata, “Ploks .. ploks …”

Tarian lidah Rina di kepala penisku dan sampai anus saya juga tidak tertinggal dari nafsu seksnya. Dan setelah beberapa menit, saya bisa bertahan dari tarian lidah Rina di penisku, saya mulai merasa tidak nyaman menahan sperma saya.

“Ah, Rin .., aku .. mo .. ah .. kamu .. keluaarrr ..!”

Dan Rina mulai meletakkan semua penisku di mulutnya, dan mengocoknya dengan cepat dan keras.

Tidak lama kemudian, “Ahh .. crrooot … crroottt .. ah .. kamu .. iya ..!”

Rina menutup mulutnya dengan erat agar sperma tidak keluar dari mulutnya. Dan selama 30 detik ia terus mulutnya tetap pada penisku, dan meyakinkan saya untuk tidak keluar lagi. Lalu dia melepaskan mulutnya dari penisku, dan menelan semua sperma saya meskipun seseorang keluar sedikit dari mulutnya.

Aku lemas dan terbaring di tempat tidur dengan dasar telanjang, dan aku merasa panas dan aku melepaskan semua pakaianku. Sekarang saya telanjang, telanjang tanpa benang di depan Rina yang menikmati sperma saya.

“Anda cukup baik Ar … Bisa bertahan beberapa menit.”

“Ah .. normal aja tuh ..!”

“Kamu pakai obat ..? Irex kali ..?”

“Ah … tidak juga.”

“Baiklah .., kamu istirahat dulu aku mo bersihkan mulutku .. Eh, terima kasih spermanya lho .. gurih ..!” Katanya sambil terseyum.

Dia pergi ke kamar mandi di dalam kamar. Ternyata dia menggosok giginya, biarkan aku tidak mencium waktu.

Aku beristirahat sambil telanjang menunggu Rina keluar dari kamar mandi. Disertai dengan CD BF yang belum selesai, tambahkan batang pria saya tidak mau tidur, penis saya masih tegak meski tidak sekeras sebelumnya. Tidak lama setelah Rina keluar dari kamar mandi, dia tetap berpakaian lengkap, kaus ketat dan celana ketat. Rina mendekatiku lagi terbaring telanjang di tempat tidur, dia duduk di sampingku.

“Kenapa .., kontol kamu benar-benar tidak turun dan turun neraka ..?”

“Ya .., itu terlihat BF dimana bisa turun, apalagi susu montokmu itu menggoda penisku.”

“Ah .., kamu bisa melakukannya.” Dia bercanda saat tangan kanannya mengocok adonan saya yang setengah tegak.

Perlahan dia menundukkan kepala dan mencium bibirku dengan bibirnya yang tebal. Aku segera meremukkan bibirnya, lidah Rina cukup mahir, dan aku langsung saja dengan lidah yang tak kalah ahli.

Kira-kira beberapa menit kami memainkan ciuman dan ciuman, dan Rina terus menggoyangkan penisku, aku mulai menjelajah susu montoknya, meremasnya dengan tanganku yang terasa gatal. Terasa kenyal dan lembut begitu susu Rina, kuelus-coax dan kugesek-gesekan halus putingnya dari luar kemeja. Sekarang Rina melepaskan bibirnya, dan mengerang merasakan tanganku menari di susunya.

“Ah .., kamu .. em .. bagus .. ar .. te .. rus .. iya .. itu .. ough ..” tangan rina masih shuffle-ngocokku dan aku mencoba melepaskan t-shirt rina dan dia Segera membantunya dengan melepas T-shirt ketatnya sendiri.

Nah .., sekarang plester susu Rina tutup BH 36 itu.

“Rin .. aku buka ya .. ayo lihat gratis ..”

“Buka aja aja ..”

Rina lalu mengangkat tangannya untuk memudahkanku melepas kaitan bra di belakang, susu gemuk Rien terpampang bebas di depan wajahku, dan aku hanya melahap susu Rina yang sangat besar. Kusedot, peras dan putar putingnya.

“Ah .. kamu .. oke .. hem .. te .. rus .. Ar ..!” Mulai tidak jelas apa kata Rina.

Kami mulai duduk tatap muka, dan Rina mulai terbuka lebar, dan saya duduk di antara keduanya, jadi saya merasa puas bermain dengan susu gemuk Rina.

Aku memegang kedua puting susu Rina yang menonjol, dan memelintirnya.

“Ah .. kamu .. ah .. aow .. iya .. tidak .. ough ..”

Kepala Rina bergerak keluar dari tangan, kanan ke kiri. Aku memutar Rina dan kududuk di perutnya, aku menunjuk penisku ke susu Rina, dan aku mendapatkan susu besar Rina untuk menjepit penisku dan aku mencabut penisku.

“Ah .. Rin .. su .. su .. ah .. ye .. em .. puk enak ..” aku mulai mengocok susu Rina sampai susu Rina berwarna merah.

Ternyata Rina menikmati ini, dan aku tidak sabar untuk menikmati vagina gadis ini.

Aku mulai turun dan membelai vagina Rina dari luar celana ketatnya, rasanya seolah vaginanya sangat becek dari panasnya. Kukatakan pada Rina untuk menyalakan perutnya, dan tampak celana berritsleting masih tertutup. Aku mulai menurunkan ritsletingnya, Rina sedikit mengangkat pantatnya untuk memudahkanku melepaskan celananya, dengan posisi menungging ini pantat Rina terlihat lebih montok dan bahenol. Tidak lama aku melepaskan celana ketat Rina. Wow .., ternyata Rina benar-benar terangsang sekali. CD bagian bawah berwarna kuning tipis, dengan posisi menungging potongan vagina ini semakin terlihat, apalagi Rina membentang selakangannya. Aku membelai potongan itu dengan jari telunjukku, Rina sedikit mengangkat pantatku karena rangsangan tanganku, dan biasanya pantat Rina otomatis bolak-balik dengan sendirinya.

Lalu aku melepas CD tipis tipis Rina perlahan, dan Rina memberi sensasi dengan memutar-mutar pantatnya, wowo .. woo .., ini model seks dan super seks, dia sangat pintar untuk meningkatkan seks nasf lawannya. Meski sudah ada CD Rina, tampilan butt-free putih mulus mulus dan vagina memerah basah dan memiliki rambut yang rapi. Aku mulai membelai permukaan keledai Rina.

“Ah .. Ar .. ehmmm .. ouhghhh .. ah .. kamu .. langsung aja Ar .., aku .. tidak .. terus … oh .. ye ..” saat pengereman Rina menahan nafs nya.

Segera saya menutup wajah saya di pantat Rina, dan segera hancurkan vagina Rina dengan posisi menungging.

“Ah .. kamu .. di .. Ar .. ough .. kamu .. oh .. ye ..” sambil memutar tubuh semoknya itu Rina mengerang bukan karuan, karena aku memainkan klitoris Rina dengan lidahku.

Bawa saya ke atas dan ke bawah lidah saya di mangkuk daging. Pembelahan vagina Rina cukup kental, dan warnanya merah di vaginanya dan beceks satu kali. Beberapa saat kemudian saya memasukkan kedua jari saya, yang saya masukkan ke dalam vagina Rina dan yang lainnya saya masukkan ke dalam anusnya.

Perlahan aku masuk, “Hemmah .. lambat .. pelan .. Ar .. ya .. te .. rus in .. kit .. lagi .. ough ..” Rina mengangkat pantatnya sebagai reaksi jari di vagina dan anusnya. .

Perlahan kukocok anus dan vina Rina dengan jariku.

“Yac .. ah .. le .. bih .. cepat .. Ar, oh .. ye .. oh .. tidak .. kamu .. ya .. oug .. hemmh .. cepet ..!”

Aku mulai mempercepat kocokanku di dua tempat kenikmatan Rina. Sementara itu, saya tidak membuang-buang susu tanpa gantung. Dalam posisi ini aku bisa melihat dengan leluasa menggerakkan tubuh Rina yang halus dan gemuk. Kuradia dan putingnya bengkok.

“Ah .. Ar .. aku .. kee .. untuk .. lu .. ar .. nggaa .. kuuu .. at ..”

Saya merasa Rina mulai dalam kondisi orgasme yang memuncak, saya mempercepat kocokan tangan saya di vagina dan anus Rina. Tidak lama setelah Rina menjerit dan mengangkat tubuhnya dengan gemetar, dan merasakan cairan hangat dari dalam vagina Rina.

“Serrr .. serrr …” cukup banyak untuk keluar dari permukaan vagina Rina.

Rina capek dan lemas lemas di tempat tidur dengan posisi telungkup telanjang. Lalu saya menarik tangan saya dari vagina dan anus Rina, cairan terlihat yang cukup kental dan putih di jari saya, lalu gosok ke pria saya sebagai pelumas. Kukocok-goyangkan dengan lembut dan lembut penisku agar tetap tegang dan tegak berdiri.

Sementara itu Rina telanjang dan membelakangi saya, lalu saya membalikkannya.

“Rin, orgasme hebatmu kok ..”

“Oh .. ah .. goyangkan jarimu itu hebat, kamu belajar dimana sih .. bagaimana dengan kelemahanku ..?” Sambil terus mengguncang penisku.

“Ya .. nonton BF aja sudah pengalaman.”

“Ah .. kamu bisa aja.” Katanya sambil mengganti tangan saya untuk menggoyang batangku yang ingin keluar lagi.

“Rin, bolehkah aku coba vagina kamu ini ..?” Sedangkan kuelus-coax vagina.

“Bisa..”

Lalu aku menyebarkan Rina, dan yang lebih rendah adalah dengan lisan di vaginanya. Lidahku menurunkan vaginanya dari atas ke bawah dan naik lagi dan seterusnya. Rina mulai mendesah kenyamanan.

“Ehhmm .. ah .. ye .. Ar .. sekarang aja kontolmu enterin deh ..!”

Lalu aku pegang kedua paha Rina, lalu aku angkat, terlihat jelas vagina Rina yang sudah terbuka lebar dan berlumpur. Perlahan letakkan pangkal paha saya ke vagina Rina.

“Ouhg .. hemm .. ah .. kamu ..” erangan Rina menerima poke pertama penisku.

Aku mulai menusuk penisku perlahan.

“Oh .. kamu .. shiit .. ah .. kamu ..” telingaku

Memang benar vagina Rina, dindingnya berdenyut-denyut. Saya mulai mempercepat kocokan saya, dan lebih cepat.

“Ah .. Ar .. iya … oh .. tidak .. ough … hemm .. ya .. ya .. te .. rus .. ar .. in ..” kepala rina tidak berhak ke kiri Dan benar

Kuvariasi kocokanku dengan perlahan, lalu tiba-tiba sangat cepat, lamban lagi lagi dan seterusnya, biasanya saya memutar pantat saya agar penisku diputar di vagina Rina.

“Ya .. ini .. ok .. Ar .. te .. rus .. ough .. ye .. hem ..” Rina suka memutar gerakan dari pantatku.

Kira-kira 3 menit gerakan ini terjadi, saya membalikkan Rina dengan posisi menungging, dan saya menendang penisku lagi di vagina Rina dari belakang. Dengan dudukan pinggang Rina, aku segera melesat.

“Oh .. ye .. Rin .. vagina kamu oke ..”

“Penismu .. ouhg .. hemmm .., bagus .. ar .. te .. rus .. da .. lam ..!”

Setelah beberapa saat, tiba-tiba, “Ah .. Ar .. aku akan, aku .. untuk .. diluar ..!”

“Ta .. han .., tahan ya! Kamu .. hemm ..!”

Merasa aku ada di sana, aku menyuruh Rina duduk di atas tubuhku, dan dia memeluk penisku, dan memasukkannya ke dalam vaginanya.

“Ouh .. iya .. Rin .. kamu .. hebat ..!”

“Ya .. Ar .., cepet ya .. aku keluar … ah .. hemm ..!”

Lalu rina mempercepat gerakannya dengan liar, dia memelukku dan menggerakkan pantatnya untuk mengocok tangkai jantanku dengan cepat.

“Oh .. Ar .. aa .. aku .. senjata .. k .. pegang .. keluar .. hah ..!”

“Ki .. ta .. sama .. aku .. keluar .. juga ..”

Dalam tiga detik, “Crroot .., crroott .. ah .. ah .. kamu ..”

“Seerrr .., sreerrr ..” kumuncratkan sperma saya ke dalam rahim Rina, dan merasakan semprotan cairan hangat Rina di kepala penisku.

Rina lemas di dadaku, dan kami tertidur di ranjang telanjang.

Setelah beberapa jam istirahat, aku terbangun, rupanya Rina tidak ada disampingku. Lalu aku mengenakan pakaianku dan pergi ke tempat persewaan, dan ternyata Rina ada di sana.

“Mas Ari sudah bangun ya .. jangan mandi dulu ..?”

“Oh, bukan Rin, terima kasih.”

“Jangan pinjam BF lagi ..?”

“Ah .. belum lagi. Itu lagi buas besar di atas.”

Rina tersenyum, lalu aku pulang ke rumah kosku dan aku mandi. Besok-besok aku pergi ke rental X adalah untuk menggoyang penis Rina yang sama.

Setelah beberapa bulan aku tidak di sana, aku tahu Rina sudah tidak ada lagi. Saya tanya sama mas guard di rental X dimana Rina itu, ternyata Rina ke Jakarta. Wow .., maaf ya ya .. mulai ya .. tidak ada kepuasan seks selain deh masturbasi.